nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertekad membalikkan posisi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai tujuan dan sasaran penyelundupan beras menjadi produsen dan penguasa pangan di pasar Singapura dan Malaysia. Kepri harus memiliki areal sawah dengan luas minimal 10.000 hektar (ha).

"Artinya urusan Singapura dan Malaysia cukup diselesaikan oleh Kepri. Pasar Singapura harus kita kuasai dengan meningkatkan produktivitas pangan kita, khususnya beras organik dari Kepri," tegas Mentan Amran dalam keterangannya, Kamis (8/9/2016).  

Kemarin, Amran melakukan kunjungan kerja ke Desa Bukit Langkap dan Sungai Besar, Kabupaten Lingga, Kepri. 

Menurut Amran, pasar pangan Singapura khususnya beras, selama ini dikuasai oleh Thailand dan Vietnam. Padahal menurut geografis Kepri memiliki posisi yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Singapura. 

"Saya sangat yakin, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi setelah Kepri memiliki sawah dengan produktivitas tinggi, pasar pangan Singapura harus sudah dapat kita kuasai. Kepri yang dulunya merupakan surga beras impor, ke sepan kita balik menjadi pengekspor beras," kata Amran 

Jadi untuk membalikkan posisi Kepri ini sebagai surga selundupan beras yang dilakukan melalui pintu pelabuhan tikus di Batam, Kementerian Pertanian akan memperbanyak pencetakan sawah di Kabupaten Lingga dan Natuna. Kedua daerah ini memiliki lahan yang cukup potensial untuk pengembangan sawah irigasi, sĂ mbung Amran 

"Kami telah anggarkan, tahun ini Lingga harus punya sawah 2.000 ha dan tahun berikutnya sudah jadi 4.000 ha. Kemudian Natuna juga kita bangun hingga Kepri punya sawah minimal 10.000 ha. Saya akan dukung penuh mulai dari pencetakan sawah, penyediaan benih, pupuk dan peralatan mekanisasinya," ungkapnya. 

Pada kesempatan kunjungan kerja ke Lingga tersebut, Amran memberikan bantuan traktor sebanyak 20 unit, pompa air 10 unit dan peralatan mesin tanam padi sebanyak 3 unit kepada petani di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur dan Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara. 

Sementara itu, Bupati Lingga, H. Alias Wello menyambut gembira tantangan Menteri Pertanian untuk menjadikan Kepri, khususnya Lingga sebagai daerah pengekspor beras organik terbesar di Indonesia. 

"Tantangan Pak Menteri ini tak sulit kita wujudkan. Lahan kita tersedia cukup luas, pengairan mendukung, ditambah lagi dukungan kebijakan dan anggaran dari pemerintah pusat. Kita jangan lagi berpikir dengan gaya bertani zaman dulu, sekarang Pak Menteri sudah menyiapkan peralatan mekanisasi dan inovasi teknologinya," katanya. 

Dalam perbincangannya dengan Menteri Pertanian, Awe, sapaan akrab Bupati Lingga ini, juga menawarkan konsep pemanfaatan pulau–pulau kosong di Lingga. 

"Lingga punya 604 pulau besar dan kecil. Ada sekitar 400-an pulau yang masih kosong," tambahnya.(b/mk)